Denpasar Film Festival (DFF) ke9 hadir kembali dengan program-program dokumenter.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ada pelatihan, pendampingan produksi, pemutaran film, pameran, diskusi, dan lomba. Tahun
ini, rangkaian program tersebut diawali dengan Pelatihan Produksi Film
Dokumenter yang diselenggarakan pada 5-9 Pebruari 2018 di lahan perkemahan di
tepian Danau Buyan, Buleleng dengan isntruktur Panji Wibowo. Panji Wibowo adalah sutradara puluhan film
pendek, dokumenter, video musik, dan pariwara. Dia adalah pemikir film yang
mendalami ilmu perfilman sejak berkuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ)
sekaligus di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyakara, Jakarta. Kini lebih
banyak menyurahkan perhatiaan untuk mengembangkan ilmu perfilman di Indonesia
melalui pelatihan-pelatihan khususnya bagi para pemula. Modulnya mengenai
produksi film telah digunakan oleh Pusat Pengembangan (Pusbang) Perfilman
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam berbagai pelatihan sejak
beberapa tahun lalu.
Peserta pelatihan adalah para pelajar SMP, SMA, dan SMK di Kota
Denpasar yang dipilih melalui seleksi. Total peserta 30 orang.
Program lain adalah
Lomba Film Dokumenter,
Lomba Resensi Film Dokumenter, Putar dan
Diskusi Film Unggulan, Pameran Esai
Foto, Diskusi “Air, Tanah, dan Tanah Air”, Malam Penganugerahan. Lomba Film Dokumenter diselenggarakan dengan
batas akhir pengumpulan karya pada 15 Agustus 2018 melibatkan para pembuat film
dokumenter di seluruh Tanah Air. Lomba Resensi Film Dokumenter diselenggarakan pada kurun 13-15 Agustus 2018
melibatkan para jurnalis, pemerhati, dan pecinta film di Bali. Lomba ini
berbarengan dengan acara pemutaran, diskusi, dan pameran foto esai.